Linux dibuat oleh seorang mahasiswa Finlandia yang
bernama Linus Torvalds. Dahulunya Linux merupakan proyek hobi yang diinspirasikan
dari Minix, yaitu sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum.
Namun Linus merasa bahwa Minix masih memiliki banyak kelemahan. Dan mulai saat
itu, di usianya yang ke-23, Linus mulai mengutak-atik kernel Minix. Dan ia
mulai mengembangkan sistem yang kompatibel dengan IBM PC. Pada bulan Agustus
1991, lahirlah Linux 0.01 hasil oprekan Linus, dan pada tanggal 5 Oktober 1991,
secara resmi Linus mengumumkan Linux 0.02 yang hanya dapat menjalankan BASH dan
gcc compiler. Selain itu, Linus juga mempublikasikan sistem operasi buatannya
tersebut lengkap dengan source codenya, yang ternyata disambut dengan sangat
antusias oleh para programmer dan developer di seluruh dunia agar dapat di
develop bersama-sama.
Saat ini Linux adalah sistem UNIX yang sangat lengkap, bisa
digunakan untuk jaringan, pengembangan software dan bahkan untuk pekerjaan
sehari-hari. Linux sekarang merupakan alternatif sistem operasi yang jauh lebih
murah jika dibandingkan dengan sistem operasi komersial (misalnya Windows
9.x/NT/2000/ME). Linux mempunyai perkembangan yang sangat cepat. Hal ini dapat
dimungkinkan karena Linux dikembangkan oleh beragam kelompok orang. Keragaman
ini termasuk tingkat pengetahuan, pengalaman serta geografis. Agar kelompok ini
dapat berkomunikasi dengan cepat dan efisien, internet menjadi pilihan yang
sangat tepat.
Karena kernel Linux dikembangkan dengan usaha yang independent,
banyak aplikasi yang tersedia, sebagai contoh, C Compiler menggunakan gcc dari
Free Software Foundation GNU’s Project. Compiler ini banyak digunakan pada
lingkungan Hewlett-Packard dan Sun.
Sekarang ini, banyak aplikasi Linux yang dapat digunakan untuk
keperluan kantor seperti untuk spreadsheet, word processor, database dan
program editor grafis yang memiliki fungsi dan tampilan seperti Microsoft
Office, yaitu Star Office. Selain itu, juga sudah tersedia versi Corel untuk
Linux dan aplikasi seperti Matlab yang pada Linux dikenal sebagai Scilab.
Linux bisa didapatkan dalam berbagai distribusi (sering disebut
Distro). Distro adalah bundel dari kernel Linux, beserta sistem dasar linux,
program instalasi, tools basic, dan program-program lain yang bermanfaat sesuai
dengan tujuan pembuatan distro. Ada
banyak sekali distro Linux, diantaranya :
v RedHat,
distribusi yang paling populer, minimal di Indonesia. RedHat merupakan
distribusi pertama yang instalasi dan pengoperasiannya mudah.
v Debian,
distribusi yang mengutamakan kestabilan dan kehandalan, meskipun mengorbankan
aspek kemudahan dan kemutakhiran program. Debian menggunakan .deb dalam paket
instalasi programnya.
v Slackware,
merupakan distribusi yang pernah merajai di dunia Linux. Hampir semua dokumentasi
Linux disusun berdasarkan Slackware. Dua hal penting dari Slackware adalah
bahwa semua isinya (kernel, library ataupun aplikasinya) adalah yang sudah
teruji. Sehingga mungkin agak tua tapi yang pasti stabil. Yang kedua karena dia
menganjurkan untuk menginstall dari source sehingga setiap program yang kita
install teroptimasi dengan sistem kita. Ini alasannya dia tidak mau untuk
menggunakan binary RPM dan sampai Slackware 4.0, ia tetap menggunakan libc5
bukan glibc2 seperti yang lain.
v SuSE, distribusi
yang sangat terkenal dengan YaST (Yet another Setup Tools) untuk
mengkonfigurasi sistem. SuSE merupakan distribusi pertama dimana instalasinya
dapat menggunakan bahasa Indonesia.
v Mandrake,
merupakan varian distro RedHat yang dioptimasi untuk pentium. Kalau komputer
kita menggunakan pentium ke atas, umumnya Linux bisa jalan lebih cepat dengan
Mandrake.
v WinLinux, distro
yang dirancang untuk diinstall di atas partisi DOS (WIndows). Jadi untuk
menjalankannya bisa di-klik dari Windows. WinLinux dibuat seakan-akan merupakan
suatu program aplikasi under Windows.
Dan masih banyak distro-distro lainnya yang telah tersedia maupun
yang akan muncul. Sampai saat ini, Linux dibangun oleh berbagai macam komunitas
dan jangan heran apabila banyak sekali distro-distro Linux yang beredar. Mulai
dari yang berbayar sampai yang gratis, dari untuk pemula sampai tingkat lanjut,
dan biasanya dengan banyaknya distro Linux yang beredar akan membuat orang awam
bingung untuk memilih distro. Bayangkan, ada beratus-ratus distro yang tercipta
atau bahkan beribu-ribu. Namun perlahan tapi pasti, diantara distro-distro
Linux ini ada yang menyamai (atau bahkan) melebihi kemampuan dari Sistem
Operasi keluarga raksasa (Microsoft) dan dengan semakin mudahnya dan semakin
lengkapnya dukungan Linux pada hardware, besar kemungkinan Linux akan menjadi
alternatif (atau bahkan sistem operasi utama di dunia).