إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ
إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا
وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله
كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا
. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ
اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ
هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا،
وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي
النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.
الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله والله اكبر الله أكبر ولله الحمد
الحمد لله الذى جَعَلُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَه طَبِيْبَةُ ,أشهد أن لا إله
إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شريك له,وأشهد أن محمدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ هَذَا النَّبِيِّ
الْكَرِيْمِ وَالرَّسُوْلِ الْعَظِيْمِ سَيِّدِ الْغُرِّ الْمُحَجَّلِيْنَ
وقَائِدِ المجاهدين نبيِّنا وشفيعِنا وقُرَّةِ أَعْيُنِنَا محمدٍ وعلى آله وصحبه
وأنصاره وجُنُوْدِهِ ومَنْ أَحْيَى سُنَّتَهُ وَسَلَكَ سَبِيْلَهُ ونَهَجَ مَنْهَجَهُ وجاهَدَ فى اللهِ حَقَّ جهادِهِ إلى
يوم الدين أما بعد
فَأُوْصِيْكُمْ عِبَادَ اللهِ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى الله فَقَدْ فَازَ
الْمُتَّقُوْن الله
أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين
رحمكم الله
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله
أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
Kita
panjatkan syukur kehadirat Allah swt, atas seluruh nikmat dan karunianya yang
telah diberikan kepada kita semua. Salam dan shalawat teruntuk Nabi kita
Muhammad saw, segenap keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya
yang istiqomah di jalan Islam, mereka yang selalu menyerukan dakwah hingga
hari kiamat.
Jamaah
Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Pada hari ini
lebih dari 1 juta ummat Islam sedang menjalankan ibadah Haji di
Tanah Suci dan pada saat yang bersamaan kita berada disini sedang
menjalankan ibadah shalat Idhul Adha dan berkurban. Kebersamaan ibadah ini
bukan suatu kebetulan, melainkan kita telah diikat oleh ajaran yang satu,
aqidah yang satu. Kegiatan ibadah haji ini bukanlah kegiatan yang baru, dia
merupakan kegiatan napak tilas Abina Ibrahim as. Untuk itu, pada kesempatan
khotbah Id hari ini saya ingin memberikan topik khutbah yaitu untuk
menjadi teladan bagi pribadi dan keluarga sukses.
1. SIFAT HALIM SEBAGAI VISI
KELUARGA NABI IBRAHIM
Harapannya, agar kita semua akan mampu menyiapkan generasi
Islam, generasi Abina Ibrahim, sehingga mampu memunculkan
pemuda-pemuda seperti Nabi Ismail as yang disebut sebagai Ghulamin
Halim dalam Al Quran.
2. KEBERHASILAN UJIAN KELUARGA
IBRAHIM DAN HIKMAH BERKURBAN
الله
أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين
رحمكم الله
Kaum
Muslimin Yang Berbahagia.
Keteladan
Ibrahim puluhan tahun sepeninggalnya jutaan manusia dari berbagai penjuru
dunia, masih berduyun-duyun menapak jejak perjuangan dan
pengorbanannya. Sebagai penegak tauhid Ibrahim yakin bahwa, setiap perintah Allah
swt adalah kebenaran. Hanya dengan mengikuti petunjukkanya manusia akan selamat
dari kehancuran. Termasuk kita yang ada disini, setiap tahun kita
berkurban, sebagai simbul keberhasilan perjuangan Nabi Ibrahim as
dan putranya Ismail as. Ada beberapa hikmah yang kita ambil dalam
peristiwa keluarga Ibrahim as, yaitu:
Pertama, Pesan Tauhid
Sejumlah
agama berhala biasa mengorbankan manusia untuk menyembah tuhan mereka. Dengan
diselamtkan Ismail Allah menunjukkan, bahwa Islam sangat menjujung tinggi martabat
manusia. Tidak mungkin manusia meninggikan asmanya dengan membinasakan
sesamanya. Sehingga dalam beribadah kita dilarang menyimpang dari
fitrah manusia itu sendiri.
Kedua, Pesan konsistensi dengan
prinsip dalam hidup
Ibrahim telah mampu meletakan struktur
pemikiran dan filosofi yang kuat dalam diri dan keluarganya, yaitu bahwa setiap
perintah Allah swt adalah kebenaran. Demi perintah Alah, Ibrahim mampu
meninggalkan istri dan anaknya di padang tandus. Ibrarahim mampu
menyembelih putranya Ismail. Istiqomah adalah konsistennya seseorang
dengan sebuah prinsip dalam kurun waktu yang panjang.
Firman Allah dalam QS Ali Imran:
102
Yaa ayuhaladzina
aamanutaqullaha haqqa tuqaatih, wallaa tamuutunna illa wa antum muslimun.
Wahai orang-orang
yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepadanya,
dan janganlah mati kecuali dalam keadaan Islam (kosistenlah di jalan Allah
hingga kemaatianmu).
Ketiga, Pesan Perjuangan Darah adalah simbul perjuangan
Kaum papa
harus terus berjuang untuk meningkatkan izzah dan martabat kehidupannya, mereka
tidak boleh terus menerus menggantungkan diri pada belas kasihan orang lain.
Untuk itu, semua orang harus terus menerus mengembangkan potensi dirinya dalam
memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akherat. Kita harus memiliki prinsip
hidup, bahwa tidak ada kemenangan tanpa perjuangan dan kerja keras.
Keempat, Pesan Sosial
Ibadah kurban
merupakan sunah muakat bagi orang yang mampu. Berkurban merupakan
salah satu jembatan penyambung rasa antara kaum berada dengan kaum dhuafa. Kaum
beradapun tidak boleh berhenti untuk membantu perjuangan kaum papa,
sehingga hidupnya mandiri. Jika kaum berada kaum papa sudah melangkah
bersama, maka secara perlahan kecemburuan sosial akan sirna. Kita harus mampu
meningkatkan kepekaan sosial dalam membentuk keluarga dan masyarakat yang
islami.
3. SIFAT HALIM YANG MELEKAT PADA
KELUARGA NABI IBRAHIM (VISI KELUARGA)
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله
الحمد, معاشر المسلمين رحمكم الله
Jamaah
Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Mari
kita melihat bagaimana pribadi nabi Ibrahim as dan keluarganya yang agung
sehingga mampu melewati ujian besar dari Allah dan patut dicontoh
oleh seluruh ummat manusia. Firman Allah swt dalam QS Al
Mumtahanah: 4:
Qad kaanat
lakum uswatun hasanah fii Ibraahiim waladziina ma’ahu.
Sungguh pada diri
Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya terdapaat suri tauladan
yang baik bagi kalian.
Ada beberapa pribadi
Ibrahim yang direkam dalam Al quran, sehingga beliau sebagai
suri tauladan yang Agung, yaitu:
Pertama, Pribadi Nabi Ibrahim as
yang haliim (penyantun), yaitu sebagaimana firman Allah swt dalam
QS At taubah: 114:
Inna Ibrahiima
la-awwaatun haliim.
Sesungguhnya Ibrahim adalah
seseorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.
Kedua, Doa orang tua dan karakter putranya Ismail sebagai
pemuda yang halim (lembut) yaitu sebagaimana firman Allah swt dalam QS
Ash Shaaffaat: 101:
Rabbi hablii
minashsholihiin. Fabasysyarnaahu bighulaamin haliim.
Yaa Tuhanku,
anugerahkan kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yag sholeh. Maka
Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat shabar (nabi Ismail
as).
Ketiga, Sifat Halim merupakan asma Allah yang Agung, yaitu
sebagaimana dalam firman Allah swt dalam QS Ali Imran : 155.
Inallaha ghafurun
haliim.
Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
Juga firman Allah dalam QS. An
Nisaa: 12
Wallahu ‘aliimun
haliim
Dan Allah
Maha Mengetahui dan Maha Penyantun.
Jadi kalau
kita lihat beberapa ayat tadi, sifat halim yang mulia itu merupakan struktur
berfikir dan karakter keluarga Ibrahim yang dalam. Kita melihat adanya
kesamaan pandangan, sifat, karakter, filosofi dalam diri ayah dan anak, inilah
keluarga yang memiliki visi bersama. Untuk menggapai keberhasilan kita perlu
memeiliki sifat halim, yaitu lembut hati, peka dengan masalah sosial, cerdas
emosionalnya. Bahkan Allah menyatukan sifat halim dengan alim. Jadi untuk
dapat sukses kita memerlukan kecerdasan otak dan kecerdasan bathin, atau
orang menyebut sebagai cerdas secara emosional (EQ-emotional quotient)
dan cerdas secara intelektual (IQ- intellectual quotient). Kesuksesan Ibrahim
dalam berjuang ditambah lagi dengan kelurusan aqidah (SQ-spiritual quotient),
yaitu petunjuk dan kebenaran hakiki dari Allah swt. Kesuksesan Ibrahim
juga didukung kesiapan fisik (PQ-physical quotient), sehingga mampu berjuang
dan menghancurkan berhala-berhala.
4. KARAKTER
DASAR PRIBADI DAN KELUARGA SUKSES MASA DEPAN
الله أكبر الله أكبر
الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين رحمكم الله
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Bagaimana
karaketer dasar untuk pribadi dan keluarga yang sukses pada masa
depan nanti. Makna demensi masa depan menurut seorang muslim dapat
berupa dunia dan akherat.Kehidupan dunia pada masa depan diramalkan oleh
para ahli, yaitu akan lebih sulit dari kondisi sekarang. Semakin sulitnya
masa depan disebabkan karena beberapa alasan, yaitu: sifat kompetisi yang
semakin tinggi (competition), perubahan yang tidak menentu (uncertainty),
kompleksitas permasalahan sosial masyarakat (complexcity), sehingga kehidupan
penuh dengan tantangan (challenge).Hanya dengan kesiapan yang matang, maka kita
dapat merubah kondisi masa depan tersebut menjadi peluang (opportunities)
yang lebih baik, yaitu peluang dan kemudahan untuk
dunia dan akherat.
Allah berfirman dalam QS. Alam
Nasyrah: 6
Inna ma ’al ‘usri
yusraa
Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan.
Jadi
untuk membuat pribadi dan keluarga yang sukses pada masa depan, maka kita
harus mampu merubah kendala dan hambatan menjadi peluang. Untuk itu
kita harus menyiapkan diri dan keluarga kita dengan empat hal yang
utama, yaitu dari aspek spiritual, emosional, intelektual dan fisik. Dengan
persiapan 4 hal yang utama tersebut, yaitu spiritual, emosional, intelektual
dan fisik, maka pribadi atau keluarga akan mampu melihat kondisi
masa depan dengan baik, mengenal pola perubahan, memiliki pengetahuan kultural,
memiliki landasan fleksibilitas dan luwes, memiliki visi dan
energi, membangun kecerdasan dan mengetahui nilai-nilai global.Kita berharap
berharap, semoga pemimpin-pemimpin , serta rakyat di negeri ini
memiliki karakter yang berkualitas. Dan semoga Allah swt segera mengganti
para pemimpin kita yang tidak berkualitas, khususnya memiliki
kerusakan moral. Keluarga
yang akan sukses pada masa depan adalah keluarga yang dibangun di atas tatanan
spiritual yang mapan, sehingga berkumpulnya suami, istri dan anak tidak hanya
dalam dimensi dunia saja. Pertemuan mereka akan berlanjut dalam nostalgia
di syurga dengan keridhaan Allah swt. Suami harus mampu mengarahkan
keluargaanya ke arah yang lebih baik, istri mampu memberikan ketaatan
kepada suami dan Allah swt, anak sholeh sebagai invenstasi dunia dan akherat
bagi orang tuanya. Seluruh komponen keluarga hendaknya memiliki visi dan
misi yang satu. Hadirnya keterbukaan dan komunikasi empatik adalah kunci
untuk mendapatkan jalinan, saling ketergantungan yang menguntungkan. Sinergi
adalah ukhuwah yang memberikan berkah.
5. MENCETAK
KELUARGA ISLAM UNTUK MASA DEPAN
الله أكبر الله أكبر
الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين رحمكم الله
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Keluarga
adalah struktur terkecil dalam kehidupan masyarakat. Keluarga adalah benteng
terakhir untuk membentuk masyarakat yang berkualitas. Ada beberapa hal yang
harus kita perhatikan untuk membentuk keluarga yang islami pada masa depan,
yaitu:
Hendaknya
setiap anggota keluarga selalu memperbaharui orientasi segala
aktifitasnya hanya karena Allah semata. Hanya dengan kelurusan aqidah, Kelembutan
hati dan kecerdasan intelektual keluarga akan berada dalam
kondisi yang lebih baik pada masa yang akan datang. Mari kita satukan seluruh potensi ummat dan keluarga
agar tidak terpecah belah. Perpecahan ummat dan keluarga justru akan melemahkan
kekuatan kita sendiri. Jangan mudah dibakar semangat tanpa
menggunakan hati nurani.Mari kita tingkatkan dari kesalehan pribadi
menuju kesalehan masyarakat. Kita tegakkan Islam kedalam sendi-sendi
kehidupan kita.Waspadailah dengan janji-janji manis dari manausia dan syaithan
yang menjerumuskan kita dalam lembah maksiat, dosa dan kehinaan.Mari kita
membentengi keluarga dan masyarakat kita dengan dakwah. Semua harus bergerak
untuk menegakkan kalimat Allah sebelum terjadinyaa kerusakan yang
lebih parah dalam kondisi masyarakat kita. Cukup sedih kita
mendengar penggunaan narkotika, pelacuran dan perkosaan dikalangan
remaja, perjudian.
6. MENCETAK
GENERASI GHULAMIN HALIM PADA ABAD 21
الله
أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين
رحمكم الله
Jamaah
Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Sekarang
giliran saya ingin menyampaikan pesan khusus kepada para pemuda dan siapa saja
yang terlibat dalam menyiapkan para pemuda. Apakah itu orang tua, guru,
murabbi, pendidik.Pemuda adalah aset masa depan, jika tidak kita siapkan maka
generasi kita akan putus. Jika pemuda islam tidak disiapkan dengan baik,
maka sangat mungkin ummat akan terhinakan pada masa yang akan
datang. Pesan saya adalah:
Selalu mendekatkan diri kepada Allah swt. Meningkatkan ketaqwaan dan
keimanan kita. Pelajarilah islam dan tidak ekstrim pada pendapat seseorang.
Tidak figuritas dan taqlid tanpa ilmu. Semoga Allah swt memberkahi kita
dengan aqidah yang lurus (salimul aqidah).
Hormatilah orang yang telah berjasa kepada Anda, yaitu orang tua,
guru dan pendidik Anda. Carilah pendamping dalam pengembangan
spiritual anda. Semoga Allah swt memberkahi kita dengan
akhlaq yang baik (mathi’nul khuluq).Kembangkanlah ketrampilan
belajar (learning skills). Yakinkan anda telah memiliki ketrampilan
belajar tentang membaca cepat (reading skill), mendengar, mengumpulkan
data dan observasi. Semoga Allah swt memberkahi kita dengan wawasan yang
luas (mustaqoful fikri) Yakinkan
anda telah memiliki ketrampilan belajar tentang berfikir kritis
dan kreatif (critical/ analytical thinking and creative thinking),
kemampuan mengingat (building memory), imajinasi kreatif dan berfikir
positif dan penghayatan akan nilai-nilai kebenaran. Yakinkan anda telah
memiliki ketrampilan belajar tentang berbicara didepan umum,
menulis dan membuat konsep. Kembangkanlah
ketrampilan untuk hidup (life skills). Keadaan hidup pada masa depan semakin
sulit, sehingga kita harus memiliki ketrampilan untuk dapat bertahan
dalam hidup dengan segala kondisi yang mungkin terjadi (survival).
Yakinkan anda telah memiliki ketrampilan hidup berupa kemampuan untuk
memotivasi diri anda sendiri, sifat gigih, tekun, ulet dan sabar.
Yakinkan anda telah memiliki ketrampilan hidup tentang cara mengambil
keputusan, ketrampilan belajar untuk belajar, ketrampilan memecahkan
masalah. Semoga Allah swt memberkahi kita dengan kemampuan mencari rizqi
(kodirun ‘alal kasbi) , sehingga kita dapat layak hidup di dunia dengan
baik. Katakan
TIDAK terhadap narkotika dan obat-obatan terlarang. Jauhkan perjudian
dan perzinaan, sesungguhnya pepatah mengatakan “ an nafsu kaana tiflun”,
bahwa nafsu itu seperti anak kecil (nafsu tidak ada puasnya).
JAGALAH KESEHATAN PRIBADI ANDA. Semoga Allah swt memberkahi kita dengan
kesehatan dan kekuatan badan kita (qowiyul jism)
Ciptakan visi pribadi dan ciptakan rasa kebutuhan yang banyak
untuk dapat menggerakkan hidup anda. Penuhi fikiran anda dengana konsep
dan rasa ingin tahu, semua itu sangat berguna untuk menyelesaikan problem
hidup. Semoga Allah swt memberkahi kita dengan kemampuan mengatur
kehidupan kita (munadzom fii syu’nihi).Kemajuan identik dengan pengorbanan.
Kualitas identik dengan profesionalisme. Produktifitas idetik dengan waktu dan
sumber daya. Kekayaan identitik dengan investasi. Kemenagan mesti diraih
dengan beramal, bekerja dan komitmen yang konsisten (istiqomah).
Kemenangan tidaklah datang dengan tiba-tiba.
الله أكبر الله أكبر
الله أكبر ولله الحمد, معاشر المسلمين رحمكم
Jamaah
Shalat Idul Adha
yang berbahagia
Rasulullah saw bersabda, ada 2
sebab sehingga biji mata manusia tidak disentuh
(diharamkan) dari api neraka. Yaitu mata yang menangis karena Allah
dan mata yang bergadang karena berjihad di jalan Allah. Bahkan seorang ulam mengatakan, jika kamu tidak
dapat menangis karena Allah, maka bersedih dan menangislah
karena kamu tidak dapat menangis karena Allah.
Diakhir khotbah ini, marilah kita tundukan mata dan hati kita
dihadapan Allah swt. Dengan diiringi penghayatan akan siksa neraka dan lemahnya
diri ini. Dengan keharuan yang mendalam dalam dada kita dan
kebersihan hati. Semoga Allah memberikan keberkahan yang banyak kepada
kita pada pagi hari ini.,
Semoga suasana alam dan benda ini menjadi saksi akan doa kita kepada
Allah swt. Semoga malaikat yang hadir juga menguatkan doa kita.Yaa
Allah Ya Rahman, Ya Rahiim, Ya Jabbar, Ya ‘Alimun haliim. Ya
Azizul Hakim. Allahuma salim ‘ ala sayyidina Mumammad wa ‘ala alihi wa ashabihi
ajimainYa Allah kami yang hadir di sini adalah hambamu yang dhoif, banyak
kekurangan dan penuh dengan dosa dan kesalahan. Yaa Allah kami mohon
kepadaMu,dengan rahmatMU yang meliputi segala sesuatu, dengan kekuasaanMU
yang dengannya Engkau taklukan segala sesuatu.Ya Allah, kami berlindung
atas cahaya robbaniMu, yang memenuhi segala sesuatu, kekuasaanMu yang mengatasi
segala sesuatu, ilmuMu yang mencakup segala sesuatu. Wahai Nur, wahai
yang Maha Awal dan segala yang awal, wahai Maha Akhir dari segala yang
akhir.Ampunillah dosa-dosa kami yang mendatangkan bencana,Ampunillah dosa-dosa
kami yang merusak karunia,Ampunillah dosa-dosa kami yang menahan doa,Ya
ampunilah dosa kedua orang tua kami, kasihanilah beliau sebagaimana beliau
mengasihi kami sewaktu kecil.
Ya Allah, sungguh belum bayak jasa
kedua orang tua kami.Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kedua orang tua kami,
khususnya yang sudah meninggal dunia. Terangilah kuburnya, lapangkalah
kuburnya, ya Allah jadikan doa kami saat ini menjadi penyejuk
ruhnya ruh orang tua kami di kubur,
Yaa Allah, janganlah engkau azab kedua orang tua kami,
disebabkan karena maksiat dan dosa –dosa dari putra-putrinya.
Yaa , Allah, sungguh dari permintaan kami yang paling dalam,
semoga Engkau ampuni dosa dan kesalahan kedua orang tua kami, jika mereka sewaktu
hidup tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman akan agama ini
sebagaimana kami fahami saat ini. Yaa Allah , engkaulah maha pengampun .Ya Allah, jadikanlah
keluarga kami menjadi keluarga sakinah, mawadah, dan rahmah, yaitu
sebuah keluarga yang selalu engkau berikan cahaya , petunjuk dan kasih
sayang dalam keluarga kami. Jauhkanlah kami dari perselisihan,
saling mencari kesalahan, serta mudahkanlah kami dalam menyelesaikan
persolan hidup kami.Ya Allah, jadikanlah putra-putri kami menjadi orang-orang
yang sholeh dan sholehat.Yaa Allah, izinkanlah kami untuk bertemu kembali
dengan seluruh orang tua kami, dan saudara kami untuk bertemu kembali di
syurgamu dengan penuh keridhoan.Jadikan negri ini negri yang berkah,
berikan kepada kami pemimpin yang berkualitas dan bijak, tidak memihak kepada
kebathilan atau egois dengan dirinya sendiri, tidak mengumpulkan harta
dan haus kekuasaan, sementara rakyatnya kelaparan, menderita,
serta malapetaka ada dimana-mana.ya Allah jadikan negri ini, seperti
negri Madinah sewaktu Rasulullah memimpinnya, sebuah negri yang aman, makmur
dan semua orang meras tenang.
kutbah kedua
. اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ
أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ
الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ
كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ الله
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ
الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ
وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.